Mesin Penetas Telur Otomatis

Mesin Penetas Telur Otomatis adalah generasi terabru alat penetas telur kapasitas kecil yang bertujuan untuk mengoptimalkan efisien penetasan dengan teknik yang jauh lebih praktis dan mudah mesin ini merupakan inovasi terbaru yang mengunakan teknologi canggih dari mesin penetas kapasitas besar.

mesin penetas telur ini muncul tidak hanya berdasarkan pengalaman kami yang bertahun tahun namun berdasarkan atas permintaan konsumen dan memilik bahan kayu lapis sebagai alternatif kami karena kedua bahan mempunyai kelebihan dan kekurangan masing masing. ukuran mesin penetas telur yang bervariasi dan sangat cocok untuk sarana penunjang penelitian dan memulai usaha sendiri


Identifikasi telur dalam mesin :

setelah telur dimasukan ke dalam mesin tetas dan terlalu mas kritis pertama maka di lakukan pemeriksaan  telur pada hari ke 4 dan ke 5 dan setelah itu di periksa dengan teropong telur maka dapat di bedakan sebagai berikut
Telur Kosong
keadaan di dalam telur tampak jernih tanpa ada serabut urat dan rongga udara tidak tampak adanya kehidupan. telur di keluarkan dan baik untik di konsumsi

Telur Mati 
di tandai bintik hitam atau pelangi warna merah dan tdak menunjukan adanya pergerakan dari kehidupan dan telur di keluarkan dari mesin tetas, telur di tandai tanda khusus

Telur Hidup
di tandai adanya serabut urat, rongga udara meluas dan tampak adanya kehidupan

 Proses Penetasan Telur :

Hari ke-1
Masukkan telur ke dalam mesin tetas dengan posisi miring atau tegak (bagian tumpul di atas). Telur bisa langsung begitu saja dimasukkan ke dalam mesin atau melalui proses prewarming terlebih dahulu yaitu dibilas secra merata dengan air hangat. Ventilasi ditutup rapat. Kontrol suhu Thermostat (38°C)


Hari ke-2
Ventilasi dibiarkan tertutup sampai hari ke-3 Kontrol suhu Thermostat (38°C)

Hari ke-3
Pembalikan telur harian bisa dimulai pada hari ini atau masuk hari hari ke-4.Disarankan pembalikan telur minimal 3x dalam sehari-semalam (jika memungkinkan dipakai rentang waktu setiap 8 jam.Misalkan pagi pukul 05.00, siang pukul 13.00, dan malam pukul 21.00.
Bersamaan dengan itu bisa dilakukan peneropongan telur kalau sudah memungkinkan karena ketelitian seseorang berbeda-beda.Telur yang berembrio ditandakan dengan bintik hitam seperti mata yang ikut bergoyang ketika telur digerakkan dan disekitarnya ada serabut-serabut kecil.Kalau telur tidak menandakan tersebut dikeluarkan saja dam masih layak untuk dikonsumsi.Peneropongan telur dilaukan ditempat yang gelap argar bayangan telur nampak lebih jelas.
Kontrol suhu Thermostat (38°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.

Hari ke-4
Pembalikan telur harian sesuai jadwal hari ke-3 Lubang ventilasi mulai dibuka ¼ bagian Kontrol suhu Thermostat (38°C)

Hari ke-5
Pembalikan telur harian, Ventilasi dibuka ½ bagian,Kontrol suhu Thermostat (38°C)

Hari ke-6
Pembalikan telur harian,Ventilasi dibuka ¾ bagian
Kontrol suhu (38°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.

Hari ke-7
Pembalikan telur harian
Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui perkembangan embrio (hidup atau mati). Embrio mati mati ditandakan dengan bercak darah atau lapisan darah pada salah satu sisi kerabang telur sedang embrio yang berkembang serabut yang menyerupai sarang laba-laba semakin jelas
Ventilasi dibuka seluruhnya


Hari ke-8 sampai ke-13
Pembalikan telur harian
Kontrol suhu Thermostat (38°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.

Hari ke-14
Pembalikan telur harian
Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup atau sudah mati. Telr fertile membentuk gambaran mulai gelap dengan rongga udara yang terlihat jelas

Hari ke 15 sampai ke-20
Pembalikan telur harian
Kontrol suhu Thermostat dinaikkan sedikit (38,5-39°C) dan lakukan penambahan air pada bak jika jumlah air dalam bak tersebut berkurang.

Hari ke-21
Pembalikan telur harian
Lakukan peneropongan telur untuk mengetahui embrio yang tetap hidup dan mati. Embrio mati ditandakan dengan bocornya lapisan rongga udara sehingga telur terlihat hitam semua
Kontrol suhu Thermostat (38,5-39°C) dan tambahkan air ke dalam bak

Hari ke-22 sampai ke-25
Pembalikan telur harian
Kontrol suhu Thermostat (38,5-39°C) dan tambahkan air ke dalam bak

Hari ke-26 sampai ke-27
Pembalikan telur dihentikan
Kontrol kelembaban, lakukan penyemprotan jika diperlukan (dengan semburan yang paling halus)
Biasanya ada telur yang sudah mulai menetas di malam hari
Hari ke-28
Telur-telur sudah banyak yang menetas
Keluarkan cangkang telur dari rak agar space atau ruangan lebih longgar
Keluarkan anak itik yang baru menetas setelah bulunya setengah kering atau kering seluruhnya

Proses menetas biasanya berlangsung hingga hari ke-29
Dan setelah semuanya selesai mesin tetas bisa dibersihkan dan difumigasi kembali untuk persiapan proses penetasan berikutnya.
Semoga infroasmi Mesin Penetas Telur Otomatis bermanfaat